Jakarta- Gramedia Pustaka Utama (GPU) menerbitkan novel ' Dua Garis Biru '. Cerita yang dinovelisasi oleh Lucia Prioandarini bakal rilis pada 22 Juli 2019 mendatang. Sudah nonton film Dua Garis Biru? Yuk resapi kisah Dara & Bima dalam medium yang berbeda, kali ini dengan membaca," tulis GPU, dilihat detikHOT, Senin (15/7/2019).
– Trailer Dua Garis Biru sebenarnya sudah menunjukkan inti cerita. Hanya ada beberapa pesan yang kuat dalam film yang diperankan oleh Dara Zara JKT48 dan Bima Angga Aldi Yunanda. Awalnya film ini seperti film drama kebanyakan. Menunjukkan kegiatan anak sekolah, rumah orangtua, dan pekerjaan sehari-hari dalam rumah. Tak lama, setelah scene dalam ruangan kelas. Bima ikut ke rumah Dara yang hanya ada asisten rumah tangga. Di sana, Bima bermain-main dengan Dara di kamarnya. Seperti perempuan kebanyakan yang baru berumur 20an, Dara juga pencinta Korea. Dalam kamarnya banyak sekali poster-poster boy band yang digandrungi anak muda. Selain poster, ia juga menempelkan kertas bertuliskan huruf Korea dan artinya di sebuah benda. Dari sini sudah terlihat, kalau Dara seorang perempuan yang suka belajar hal-hal yang baru. Akhirnya di kamar inilah terjadi pemantik konflik yang akan memicu lahirnya konflik baru dalam film. Usai didandani seperti artis Korea oleh Dara, Bima khilaf dan tidur bersama pacarnya. Sekolah tetap berjalan setelahnya. Sekilas tidak ada yang aneh, tetapi seperti film-film sinetron yang ada di Indonesia, ada adegan ingin muntah oleh Dara di sebuah warung sari laut bersama teman-temannya. Belakangan, dari sini, Dara dan Bima curiga kalau ada yang aneh. Betul, setelah tes kehamilan, terbukti Dara hamil. Anak sekecil mereka sudah diberi tanggung jawab untuk mengurus jabang bayi. Lucunya, sewaktu ingin membeli test pack, Dara malu. Sama seperti Bima. Akhirnya, mereka memesan ojek online untuk membeli test dan beberapa kerat roti. Ojek itu ngetem hanya beberapa langkah dari super market tempat mereka belanja. Dara dan Bima juga menunggu pesanan tak jauh dari tempat belanja tersebut. Tak butuh waktu lama, perut Dara kian hari kian membesar. Selama proses menunggu momen itu, film yang disutradarai oleh Ginatri S. Noer ini memberikan pelajaran yang penting buat pemuda dan pemudi. Pertama, dalam kondisi yang sulit itu, Dara masih sempat berpikir untuk merengkuh pendidikan setinggi-tingginya. Ia masih punya mimpi untuk kuliah di Korea. Ada satu percakapan yang menarik saya kira, ketika di kamar, Dara berbicara kepada Bima yang bunyinya kira-kira seperti ini, “saya tidak mau Bapak dari anak saya itu tidak pintar. Meski ia pekerja keras, ia juga harus bisa mendidik anaknya nanti.” Percakapan ini dimulai saat Bima bilang kepada Dara kalau gen dan intelegensi seorang anak, didominasi dari ibu. Jika ibunya pintar, maka otak anaknya juga tak jauh dari tingkat kecerdasan ibunya. Film ini kuat untuk memacu perempuan-perempuan bahwa pendidikan saat usia dini itu penting. Perempuan harus mengutamakan pendidikannya terlebih dahulu. Inilah yang menjadi perdebatan nantinya. Lahir konflik baru dari sini. Bagi saya, itu sudah benar. Perempuan harus berpendidikan dulu. Perkara akan menghadapi realita yang berbeda, itu urusan belakangan. Apa ruginya coba kalau kita berhasrat tinggi saat muda untuk terus-menerus belajar? Perempuan harus bisa bersaing dengan lelaki dalam bidang apa saja. Ini yang bisa ditonjolkan dalam Dua garis Biru. Sementara Bima mengajarkan penontonnya, meski memang kekurangan dalam hal pendidikan dan nilai-nilainya di sekolah lebih rendah dari Dara, tetapi Bima seorang yang bertanggung jawab. Tak ada kekerasan lelaki selaiknya dalam berita-berita yang marak terjadi, kalau tahu pasangannya hamil di luar nikah. Hanya ada perdebatan kecil, tetapi tak sampai ringan tangan kepada pasangannya. Di hadapan orangtua Dara Lulu Tobing dan Dwi Sasono, dengan tatapan yang percaya diri, Bima berjanji akan bertanggung jawab untuk Dara dan calon anaknya. Meski ia masih sekolah, ia memilih untuk bekerja sambilan. Dara sempat menyodorkan sebuah pilihan, kalau lebih baik ia melanjutkan dulu sekolahnya. Berpikir tentang masa depannya. Tetapi Bima bertekad untuk menjadi bapak seutuhnya, banti tulang untuk memenuhi hak dan kewajiban istrinya. Jika dalam agama seks bebas sudah dilarang. Maka di film ini, ditunjukkan mengapa seks bebas itu dilarang. Semua tergantung pilihan masing-masing. Mau melakukannya atau tidak. Paling tidak, film ini memberikan gambaran, kalau pasangan perempuan berujung hamil di luar nikah, maka dampak yang ditimbulkan akan sangat besar. Apalagi, jika terjadi saat masih muda, akan banyak hal yang harus dikorbankan. Dari film ini saya tahu, bukan perempuan saja yang dirugikan melainkan lelaki juga. Keduanya. Saya mempelajari dari satu scene saat Ibu Bima Cut Mini berteriak kepada Ibu Dara, kalau bukan Dara saja yang dirugikan. Sebab, Ibu Dara ngotot kalau anaknya yang paling dirugikan dalam kejadian ini. “Anak kita,” ujar Ibu Bima di ruang uks sekolah saat tahu Dara hamil. Cut Mini memainkan peran sebagai orang yang realistis dan tidak tampak moralis dengan menyalahkan banyak pihak. Tidak. Ia menerima konsekuensi dari sikap anaknya. Bagi saya, saat film ini terlalu berat dalam membela perempuan. Cut Mini muncul seperti bertepuk tangan di depan wajah kita, kalau lelaki juga dirugikan. Anggapan kalau efek seks bebas hanya merugikan perempuan saja, dibantah mentah-mentah oleh Cut Mini. Kesetaraan. Film ini menyuguhkan banyak sekali konflik dan penyelesaiannya. Film ini sarat pendidikan terlebih seks edukasi. Saya mengambilnya dari pandangan gender. Jadi sepenuhnya salah, jika film ini dicekal karena dianggap berbau pornografi, apalagi belum ditonton. Saya memberi film ini angka 5/10.
Berikutbeberapa nilai-nilai moral yang dapat kita ambil dari film Dua Garis Biru : Advertisement. 1. Sebaik apapun citra sebuah keluarga dan sebaik apapun didikan orang tua terhadap anaknya, bukan jaminan anak untuk tidak melakukan seks di luar nikah. citra keluarga yang baik belum tentu anaknya mengikuti via https://www.hipwee.com.
Jakarta - Gramedia Pustaka Utama GPU menerbitkan novel 'Dua Garis Biru'. Cerita yang dinovelisasi oleh Lucia Prioandarini bakal rilis pada 22 Juli 2019 mendatang."Dua Garis BiruPenulis Gina S. Noer skenario & Lucia Priandarini novel đź‘«Sudah nonton film Dua Garis Biru? Yuk resapi kisah Dara & Bima dalam medium yang berbeda, kali ini dengan membaca," tulis GPU, dilihat detikHOT, Senin 15/7/2019.Novelisasi 'Dua Garis Biru', tulis GPU, dapat menjadi obat rindu ketika kangen dengan dialog-dialog seperti dalam film. Serta alur cerita dan pengembangan karakter tokohnya. "Film dan bukunya sama-sama bikin banjir air mata," tulis GPU lagi.'Dua Garis Biru' membawa cerita bagaimana bila sebuah hubungan pacaran di kalangan remaja bisa melampaui batas. Kisah dalam 'Dua Garis Biru' menjadi cerminan bagi kehidupan remaja zaman sekarang yang tak lagi punya yang terbilang unik tersebut menjadi pertimbangan pihak editor GPU untuk merilisnya dalam bentuk novel."Pihak GPU menovelisasi 'Dua Garis Biru' karena selain ceritanya yang memang bagus, ada juga sisi edukasinya di sana," ujar Editor Senior bidang Fiksi Remaja GPU, Vera Kresna. Simak Video "LOONA Menang Atas Blockberry Creative di Pengadilan" [GambasVideo 20detik] tia/doc
NovelDua Garis Biru Bacaan yang Ringan dan Mengedukasi. Novel yang ditulis oleh Lucia Priandarini yang diadaptasi dari naskah sekenario Dua Garis Biru oleh Gina. S Noer sangat enak dinikmati. Halamannya juga tidak banyak, dan dibaca sekali duduk. Konfliknya besar memang, tetapi alur penyelesaiannya membuat saya ingin lekas selesai membaca.
Resensi Novel Dua Garis Biru DUA GARIS BIRU Judul Dua Garis Biru Pengarang Lucia Priandarini dan Gina S. Noer Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun 2019 Jumlah 208 halaman Via gramediadigital Novel ini diadaptasi dari naskah skenario yang ditulis oleh Gina S. Noer dan difilmkan dengan judul yang sama. Berangkat dari rasa penasaranku pada film ini, aku baca novelnya. Yang membuat penasaran adalah mengapa film ini begitu kontroversial? Banyak yang bilang menjerumuskan? Benarkah? Berhubung saya belum menonton filmnya, saya hanya akan mereview novelnya. Novel ini bercerita tentang sepasang kekasih, Bima dan Dara. Dari segi penamaan, penulis menyelipkan bahwa di sekolah pasti selalu ada Bima’ laki-laki yang bandel dan Dara’ perempuan yang cerdas. Keduanya sedang kasmaran. Saking kasmarannya, mereka malah melanggar batas dan membuat Dara hamil. Yang melanggar akan dihukum bukan? Begitu juga dengan Bima dan Dara di novel ini. Mereka mendapat sanksi sosial, mulai dari DO, dibicarakan tetangga Bima, disindir, bahkan dibuang oleh keluarga sendiri. Rencana Dara kuliah di Korea pun kandas. Menjelang akhir cerita, saya dibuat bingung siapa yang akan mengasuh Adam. Karena ada tarik ulur antara mau diberikan pada tantenya Dara atau akan diurus oleh Dara-Bima. Dan akhir ceritanya cukup mengejutkan dan membuat pikiran saya bekerja untuk melanjutkan ceritanya. Mengenai kesalahan Bima dan Dara memang besar, tapi novel ini tidak terkesan menggurui dan mengatakan bahwa mereka salah. Tapi penulis justru mendeskripsikan apa yang terjadi, kekecewaan keluarga, bahkan sampai perasaan bersalah mereka. Sampai pembaca yang menyimpulkan sendiri, “Wah, emang gak bener.” Kalau kata dosen Bapak Aprinus Salam, jika menulis sesuatu dengan menyelipkan perasaan kita sebagai penulis itu tandanya masih harus belajar. Justru kalau hasil tulisan itu membuat pembaca juga merasakan hal yang sama dan benar-benar berdecak kagum atau kesal, itu baru berhasil. Dan, kupikir novel ini berhasil membuat pembaca memetik pelajarannya. Kembali ke persoalan menjerumuskan, apakah novel ini demikian? Kupikir tidak. Karena penulis menuliskan cerita yang bersifat kausalitas ada hubungan sebab akibat. Karena fungsi sastra juga sebagai media pembelajaran. Novel ini kurekomendasikan untuk para remaja, apalagi yang pacaran. Perlu diingat bahwa cinta itu menjaga, bukan untuk merusak. Tidak mau kan rencana yang sudah kalian susun menjadi berantakan?
AssalamualaikumNama AA MaulanaKelas: XI Mipa 5Di video ini yaitu tentang meresensi sebuah buku novel yang berjudul dua garis biru dan juga isi, kelebihan, k
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 112124 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d82ab279e3e0a4f • Your IP • Performance & security by Cloudflare
TranslatePDF. RESENSI FILM DUA GARIS BIRU Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing : Dr. Elvi Susanti, M.Pd Disusun Oleh : Nama : Riris Mustika Ali NIM : 11190162000067 Kelas : Pendidikan Kimia 2C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
Sinopsis Novel Dua Garis Biru. Usai melahirkan, anak dari teman kakaknya itu tak diakui anak oleh ibu yang melahirkannya. Noer dan difilmkan dengan judul yang Novel Dua Garis Biru - Lifestyle from saja kehidupan dara dan bima selepas mereka memutuskan untuk bersama lebih digali lagi, menurut saya akan lebih menarik. Film dua garis biru sudah meraih lebih dari dua juta penonton selama tayang di bioskop. Posted by santoso 17 august 2021 Film Ini Diambil Dari Pengalaman Pribadi garapan sutradara gina s. Saya baca sebentar, masuk klimaks, eh kok sudah selesai aja. Tetapi perbedaan justru membuat keduanya bahagia menciptakan dunia mereka Ini Namanya Sudah Malang Melintang Di Banyak Film Sebagai Penulis dan difilmkan dengan judul yang sama. Film dua garis biru sudah meraih lebih dari dua juta penonton selama tayang di bioskop. Dua garis biru bukan film yang banyak Priandarini Dan Gina sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Dunia tidak sempurna tempat mereka. 208 halaman via gramediadigital novel ini diadaptasi dari naskah skenario yang ditulis oleh gina Garis Biru Mengisahkan Tentang Perjalanan Cinta Sepasang Remaja Belia, Dara Yang Diperankan Oleh Adhisty Zara Atau Yang Lebih Populer Dengan Nama Zara Jkt48 Dan Bima Yang Diperankan Oleh Aktor, Angga Aldi ziudith menjadi pemeran utama. Bekerja sama dengan pihak falcon pictures, film ini mengambil kisah dari novel dengan judul yang sama, yang ditulis oleh nadia seassi roesdiono. Sinopsis novel sunda asmara ngambah Dua Garis Biru Hanya Setebal 208 Halaman educational value of the novel “dua garis biru” by lucia priandarini. Sinopsis film dua garis biru yang diperankan zara jkt48. Film ini merupakan program original dari klik film.
MU64WD. 168 154 25 242 403 314 151 452 18
resensi novel dua garis biru